PENTINYNYA
TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM
PERUSAHAAN
Di
ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dosen
pengampu: Agus Hamdani, S. Ag.,MH
Di susun
oleh:
Nama : Dwi Lestari
Kelas : E
NPM : 1287504
Prodi : Ekonomi islam
Semester : IV (empat)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
JURAI SIWO METRO
TAHUN
AKADEMIK
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dalam penyusunan tugas IT FOR BUSINESS
ini tentu saja ada beberapa hal yang harus saya hadapi. Tetapi penulis
menyadari bahwa kelancaran dari makalah ini tidak lain dari semangat kerja
saya, yang tak kenal lelah dan putus asa dalam menyelesaikan tugas ini, serta
tidak luput dari dukungan orang tua, serta orang-orang terdekat, sehingga tugas
ini dapat saya selesaikan dengan tepat waktu yang sudah di tentukan.
saya pun menyadari bahwa tugas ini jauh dari
kesempurnaan, walaupun penuh dengan perjuangan tidak menuntut tugas ini harus
sempurna, mungkin di dalam tugas yang saya kerjakan ini terdapat salah
pengetikan kata atau penyusunan kalimat, untuk itu saya selaku penulis meminta
maaf atas kesalahan yang terdapat dalam tugas ini, dan saya berharap tugas saya
dapat memeberi banyak manfaat untuk para pembaca amin yaroballalamin.
Metro, Maret, 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang.................................................................................. 1
b.
Rumusan Masalah............................................................................ 2
c.
Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
a.
Hubungan Informasi Teknologi dalam Bisnis.......................... 3
b.
Peranan Teknologi dan Komunikasi dalam Perusahaan........ 4
c.
Manfaat Perusahaan dalam Menerapkan Etika Bisnis............ 12
BAB III PENUTUP
a.
Kesimpulan.................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
perkembangannya, ternyata teknologi informasi tidak sekedar memberikan manfaat
efisiensi semata, namun lebih jauh lagi menawarkan beragam jenis value yang lain, seperti: peningkatan
efektivitas, perbaikan kontrol internal, penciptaan keunggulan kompetitif,
pembentukan citra atau “image” usaha,
pemutakhiran proses kerja, percepatan pengambilan keputusan, penghapusan
kesalahan operasional, dan lain sebagainya.
Hakekat
penerapan sebuah aplikasi teknologi informasi adalah untuk memberikan nilai
tambah bagi organisasi yang menerapkannya, dimana dalam perusahaan komersial
prinsip ini disebut sebagai business
value of information technology. Dalam implementasinya, besarnya manfaat
tersebut memang harus sepadan dengan tingginya biaya yang perlu dialokasikan untuk
membangun aplikasi tersebut.
IT Master Plan pada intinya berisi rencana
strategis perusahaan dalam mengimplementasikan dan membangun sistem informasi
di Perusahaan. Di dalamnya berisi pedoman kebutuhan sistem informasi seperti
apa yang diperlukan perusahaan.
Implementasi
teknologi informasi (TI) adalah suatu bentuk perubahan di dalam perusahaan atau
organisasi. Dengan begitu, kita tidak bisa memisahkan persoalan teknis, yang
terkait dengan TI, dengan persoalan non-teknis, seperti manajemen perubahan. Hal
ini harus dipikirkan dan dicarikan solusinya secara komprehensif demi
kesuksesan implementasi TI tersebut.
B. Rumusan Makalah
1) Bagaimana Hubungan Teknologi Informasi Dalam Bisnis?
2) Apa Peranan
Tenologi Inforasi dan Komunikasi dalam Perusahaan?
3)
Apa Saja Manfaat Perusahaan dalam Menerapkan Etika Bisnis?
C. Tujuan Penulisan
1)
Agar Kita Tahu Hubungan Teknologi Dalam Bisnis.
2)
Agar dapat Mengetahui Peranan Teknologi dan Komunikasi dalam
Perusahaan.
3)
Agar dapat Mengetahui Manfaat Perusahaan dalam Menerapkan
Etika Bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan Teknologi Informasi dengan
Bisnis
Pengaruh
teknologi informasi saat ini tidak dapat diremehkan, karena proses globalisasi
yang berjalan begitu cepatnya yang mempengaruhi cara berpikir maupun
berperilaku di dalam persaingan di dunia bisnis dan organisasi. Setiap
organisasi bisnis pun bertumbuh kembang secara pesat dikarenakan teknologi
paling baru sangat berpengaruh kemajuan organisasi.
Banyak
organisasi bisnis yang mulai mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi.
Sistem integrasi informasi ini jika dijalankan dengan baik, maka akan dapat
memberi keuntungan bagi organisasi bisnis itu sendiri. Sistem informasi
terintegrasi dirancang dan dibuat untuk mengatasi serta mendukung berbagai
fungsi bisnis dari suatu perusahaan. Tujuannya adalah efisiensi dan efektifitas
kerja bagi perusahaan ataupun pelayanan terhadap konsumen. Tidak hanya sistem
informasi yang terintregasi saja, tetapi hardware dan software juga harus dapat
mendukung system tersebut
Teknologi
informasi tanpa bisnis, teknologi itu tidak dapat dijalankan secara maksimal
yang menghambat perkembangan jaman sedangkan bisnis tanpa teknologi informasi,
bisnis tersebut akan mati karena persaingan yang begitu ketat. Oleh karena itu
pengaruh teknologi informasi ini terhadap aktifitas dan perilaku organisasi
sangat diperlukan . Dan hal ini tentunya dimaksudkan untuk mendukung penerapan
sistem informasi agar dapat berjalan dengan baik dan selaras dengan apa yang
dibutuhkan oleh manajemen organisasi bisnis tersebut.
B. Peranan Tenologi Inforasi dan
Komunikasi dalam Perusahaan
Saat ini penerapan teknologi
informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam
upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan
dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh
selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber dayayang
dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis TeknologiInformasi senantiasa
diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agarsetiap penerapan Teknologi
Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur
Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang
dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
a) Aplikasi Teknologi Informasi
yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan
antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.
b) Aplikasi yang sifatnya
mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk
berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem
penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
c) Aplikasi Teknologi Informasi
yang sesuai dengan kebutuhan spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan
proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi
Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.
Departemen teknologi
informasi sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang
hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang
kadang menjadi problematika tersendiri bagi departemen teknologi infofmasi di
perusahaan. Terkadang banyak perusahaan memandang sebelah mata akan peran
teknologi informasi dalam menunjang proses di Perusahaan tersebut, memang belum
banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar teknologi
informasi berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan.
Beberapa penerapan dari
Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis,
sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan dibahas disini
adalah khusus penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam Perusahaan.
Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi
waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan
teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan
Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat
lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan
Untuk dapat mengetahui
departemen teknologi di perusahaan adalah dengan mengetahui keuntungan-keuntungan
penerapan teknologi teknologi informasi di perusahaan tersebut, misalnya :
1) Yang tadinya manual menjadi
otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya, biaya untuk
kertas, alat tulis, dan lain-lain.
2) Waktu mengerjakan yang lebih
cepat dengan adanya teknologi informasi. Sebab dengan teknologi informasi ini
akan memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam satu minggu
dengan teknologi informasi hanya butuh waktu satu hari. Apabila waktu tadi kita
konversikan ke biaya maka akan mendapatkan penghematan sekian rupiah.
3) Pengambilan keputusan yang
lebih cepat, karena dengan teknologi informasi maka data yang dibutuhkan dapat
diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan perusahaan menjadi
lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena
pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan banyak
order.
4) Dengan penerapan teknologi
informasi akan dapat menghemat baiaya promosi dan pemasaran, karena promosi
lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat profil perusahaan
dari mana saja diseluruh dunia.
5) Dengan teknologi informasi
maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan sehingga hal
ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak
manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus
berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi.
Jadi sebenarnya penerapan
teknologi informasi akan sangat menghemat biaya disemua aspek, baik tenaga
kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan penerapan teknologi informasi
ini juga akan dapat mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semain meningkatnya
margin perusahaan.
Untuk mengetahui secara
pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh teknologi informasi maka dapat
menghitungnya dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan sebagai
imbas dari penerapan teknologi informasi dikonversikan ke Rupiah, dan
kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan anda dari penerapan teknologi
informasi ini, maka akan muncul angka yang cukup signifikan.
Sistem Informasi secara
dalam sebuah perusahaan mempunyai beberapa peranan dalam perusahaan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Minimize risk
Setiap bisnis memiliki
risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada umumnya risiko
berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain
yang berada diluar control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah
tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti
forecasting, financial advisory, planning expert
dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu
perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk
membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2. Reduce costs
Peranan teknologi informasi
sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional
perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan
teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
Ø Eleminasi
proses
Implementasi berbagai
komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi
proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan
fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.
Ø Simplifikasi
proses
Berbagai proses yang panjang
dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan
mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat
dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan
order.
Ø Integrasi
proses
Teknologi informasi juga
mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa
lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan
juga).
Ø Otomatisasi
proses
Mengubah proses manual
menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.
3. Add Value
Peranan selanjutnya dari
teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan.
Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan,
tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut
bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4. Create new realities
Perkembangan teknologi
informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu
menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya.
Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement,
e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada
dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era
globalisasi informasi.
Bagi beberapa perusahaan,
sebuah strategi teknologi informasi tidak selalu pada kasus yang formal.
Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (SI) “Strategic”, arsitektur
aplikasi, data, teknologi dan proses manajemen SI, yang terdiri dari standar
pengembangan dan pelaporan, semuanya disajikan dengan rencana, proses dan
kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi untuk
kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak terkesan adanya aturan yang
signifikan dalam menentukan strategi mana yang lebih efektif, menguntungkan dan
dapat dikerjakan dengan mudah.
Dalam lingkungan
konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan
teknologi informasi (TI) dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari
perencanaan, analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan
sseperti ini teknologi informasi memiliki pengaruh yang kecil terhadap strategi
kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi
informasi di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan
antara teknologi informasi dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua
strategi kompetitif harus memiliki teknologi informasi sama halnya dengan
memiliki marketing, produsen dan keuangan.
Strategi teknologi informasi
membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan untuk
tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan
untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi
teknologi informasi dan perencanaan teknologi informasi. Strategi teknologi
informasi merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan keputusan bagi
user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan framework
untuk kegunaan teknologi informasi dalam perusahaan, dan menjelaskan bagaimana
seorang eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur
teknologi informasi. Perencanaan teknologi informasi pada hal lain, memfokuskan
pada pelaksanaan dari Strategi teknologi informasi.
Perencanaan Strategis Sistem
Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik
untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong
untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi.
Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem
Informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan
keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian
bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi
untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif
untuk meningkatkan performa bisnis.
Strategi teknologi informasi
banyak diiperlukan, diantaranya:
Ø Pengetahuan mengenai
teknologi baru
Ø Dilibatkan dalam perencanaan
taktis dan strategis
Ø Dibahas dalam diskusi
perusahaan
Ø Memahami kelebihan dan
kekurangan teknologi
Dengan semakin berkembangnya
peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI
untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis.
Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan
yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi
untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu
organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan
Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak
manajemen SI/TI.
SI/TI sebagai Enabler,
Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan teknologi bukan hanya
untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk menciptakan peluang
dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan teknologi dan sistem
informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi dalam
organisasi itu sendiri.
Dalam persaingan bisnis yang semakin
ketat saat ini, kita harus dapat memberikan jasa atau produk yang inovatif,
harga kompetitif dan menguntungkan perusahaan. Menyangkut harga yang kompetitif
dan menguntungkan perusahaan ini sering berlawanan satu dengan yang lain.
Jika harga kompetitif maka perusahaan bisa rugi, atau jika mau menguntungkan perusahaan maka harga sulit menjadi kompetitif.
Jika harga kompetitif maka perusahaan bisa rugi, atau jika mau menguntungkan perusahaan maka harga sulit menjadi kompetitif.
Untuk dapat melakukan keduanya (harga
kompetitif dan menguntungkan perusahaan) kita harus memperoleh informasi
yang akurat mengenai kinerja perusahaan. Secara praktis pertanyaannya dengan
harga minimal berapa perusahaan mulai untung untuk setiap produk atau jasa yang
akan diberikan. Pertanyaan yang sederhana ini memerlukan banyak data untuk
menjawabnya. Menggunakan sistem manual untuk menjawab ini akan memerlukan waktu
berhari-hari dan mungkin juga jawabannya tidak akurat,. dengan menggunakan
teknologi informasi, informasi bisa didapatkan dalam hitungan detik.
Perusahaan yang menggunakan teknologi
informasi secara menyeluruh akan mempunyai catatan secara otomatis pada setiap
proses produksi, pembelian, penerimaan barang, penjualan, pengiriman
pengeluaran uang, penerimaan pembayaran dan semua transaksi keuangan langsung
terjurnal otomatis. Dari informasi yang sudah menyatu inilah, kita dapat
memperoleh hasil analisa yang cepat dan mengambil keputusan bisnis dengan
cepat.
Dengan penjelasan di atas, peranan
teknologi informasi (TI) sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mengambil
keputusan bisnis secara tepat dan cepat.
C. Manfaat Perusahaan dalam Menerapkan Etika Bisnis
Etika bisnis di butuhkan karena untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,diperlukan
suatu landasan yang kokoh.Biasanya dimulai dari perencanaan strategis ,
organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya
perusahaan yang andal serta etika perusahaan yangdilaksanakan secara konsisten
dan konsekwen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya
praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkanerusahaan untuk jangka
menengah maupun jangka panjang, karena:
1. Akan dapat mengurangi biaya akibat
dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi baik intern perusahaan maupun dengan
eksternal.
2. Akan dapat meningkatkan motivasi
pekerja.
3. Akan melindungi prinsip kebebasan
ber-niaga
4. Akan meningkatkan keunggulan
bersaing.
Tindakan yang tidak etis, bagi
perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan
akan sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan
beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan
maupun nilai perusahaan.Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang
tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yany
tidaketis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang
karier.Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling. berharga
bagiperusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan.
Memang benar, Kita tidak bisa berasumsi
bahwa pasar atau dunia bisnis dipenuhi oleh orang-orang jujur, berhati mulia
dan bebas dari akal bulus serta kecurangan/manipulasi. Tetapi sungguh, tidak
ada gunanya berbisnis dengan mengabaikan etika dan aspek spiritual. Biarlah
pemerintah melakukan pengawasan, biarlah masyarakat memberikan penilaian, dan
sistem pasar (dan sistem Tuhan tentunya) akan bekerja dengan sendirinya.
Membumikan Etika Bisnis di Perusahaan
Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik
-buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika
perusahaan, etika kerja dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan
sosial antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan
menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan
lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika
kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan
mengatur hubungan antar karyawan.
Perilaku etis yang telah berkembang
dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara perusahaan dan
stakeholders, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka
panjang. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak
oportunis, serta tumbuhnya saling percaya.
Budaya perusahaan memberi kontribusi
yang signifikan terhadap pembentukan perilaku etis, karena budaya perusahaan
merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing tindakan karyawan. Budaya
dapat mendorong terciptanya perilaku, dan sebaliknya dapat pula mendorong
terciptanya perilaku yang tidak etis.
Kebijakan perusahaan untuk memberikan
perhatian serius pada etika perusahaan akan memberikan citra bahwa manajemen
mendukung perilaku etis dalam perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya secara
formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Di tengah
iklim keterbukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, code of
conduct memiliki peran yang semakin penting, sebagai buffer dalam interaksi
intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan dan agama.
Sebagai persemaian untuk menumbuhkan
perilaku etis, perlu dibentuk iklim etika dalam perusahaan. Iklim etika
tercipta, jika dalam suatu perusahaan terdapat kumpulan pengertian tentang
perilaku apa yang dianggap benar dan tersedia mekanisme yang memungkinkan
permasalahan mengenai etika dapat diatasi.
Terdapat tiga faktor utama yang
memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan. Pertama, terciptanya
budaya perusahaan secara baik. Kedua, terbangunnya suatu kondisi organisasi
berdasarkan saling percaya (trust-based organization). Dan ketiga, terbentuknya
manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship management).
Iklim etika dalam perusahaan
dipengaruhi oleh adanya interaksi beberapa faktor, yaitu faktor kepentingan
diri sendiri, keuntungan perusahaan, pelaksanaan efisiensi dan kepentingan
kelompok. Penciptaan iklim etika mutlak diperlukan, meskipun memerlukan waktu,
biaya dan ketekunan manajemen. Dalam iklim etika, kepentingan stakeholders
terakomodasi secara baik karena dilandasi rasa saling percaya.
Dengan demikian, ketika seorang atasan
memerintahkan seorang karyawan untuk melakukan sebuah tindakan yang mereka
ketahui salah, karyawan secara moral bertanggung jawab atas tindakan itu jika
dia melakukannya. Atasan juga bertanggung jawab secara moral, karena fakta
atasan menggunakan bawahan untuk melaksanakan tindakan yang salah tidak
mengubah fakta bahwa atasan melakukannya.
Manfaat perusahaan menerapkan etika
bisnis dalam hal ini adalah kinerja perusahaan yang akan bertambah baik dengan
didukung dengan karyawan/bawahan yang bermoral dan bertanggungjawab atas sikap
dan pekerjaannya serta menaati semua perintah atasan dengan baik.
Dalam zaman informasi seperti ini,
baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan massif.
Memperlakukan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara
etis, adil dan jujur adalah satu-satunya cara supaya kita dapat bertahan di
dalam dunia bisnis sekarang.
Adapun manfaat perusahaan dalam
menerapkan etika bisnis. Yaitu:
A. Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari
konsumen.
Perusahaan yang jujur akan menciptakan
konsumen yang loyal. Bahkan konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain
untuk menggunakan produk tersebut.
B. Citra perusahaan di mata konsumen
baik.
Dengan citra yang baik maka perusahaan
akan lebih dikenal oleh masyarakat dan produknya pun dapat mengalami
peningkatan penjualan.
C. Meningkatkan motivasi pekerja.
Karyawan akan bekerja dengan giat
apabila perusahaan tersebut memiliki citra yang baik dimata perusahaan.
D. Keuntungan perusahaan dapat di
peroleh.
Etika adalah berkenaan dengan bagaimana
kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang
tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang
beretika.
Dalam perusahaan modern, tanggung jawab
atas tindakan perusahaan sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang
bekerja sama. Tindakan perusahaan biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian
orang-orang berbeda yang bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka
bersama-sama menghasilkan tindakan perusahaan. Jadi, siapakah yang bertanggung
jawab atas tindakan yang dihasilkan bersama-sama itu? Pandangan tradisional
berpendapat bahwa mereka yang melakukan secara sadar dan bebas apa yang
diperlukan perusahaan, masing-masing secara moral bertanggung jawab.
Lain halnya pendapat para kritikus
pandangan tradisional, yang menyatakan bahwa ketika sebuah kelompok
terorganisasi seperti perusahaan bertindak bersama-sama, tindakan perusahaan
mereka dapat dideskripsikan sebagai tindakan kelompok, dan konsekuensinya
tindakan kelompoklah, bukan tindakan individu, yang mengharuskan kelompok
bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengaruh teknologi informasi saat ini
tidak dapat diremehkan, karena proses globalisasi yang berjalan begitu cepatnya
yang mempengaruhi cara berpikir maupun berperilaku di dalam persaingan di dunia
bisnis dan organisasi. Setiap organisasi bisnis pun bertumbuh kembang secara
pesat dikarenakan teknologi paling baru sangat berpengaruh kemajuan organisasi.
Teknologi informasi tanpa bisnis,
teknologi itu tidak dapat dijalankan secara maksimal yang menghambat
perkembangan jaman sedangkan bisnis tanpa teknologi informasi, bisnis tersebut
akan mati karena persaingan yang begitu ketat. Oleh karena itu pengaruh
teknologi informasi ini terhadap aktifitas dan perilaku organisasi sangat
diperlukan .
Mengacu kepada Arsitektur
Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang
dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
a. Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai
aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan
b. Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi
Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya
Perusahaan.
c. Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan
spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa
yang ditawarkan Perusahaan.
Adapun
manfaat perusahaan dalam menerapkan etika bisnis. Yaitu:
A.
Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
B.
Citra perusahaan di mata konsumen baik.
C.
Meningkatkan motivasi pekerja.
D.
Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.
DAFTAR
PUSTAKA
Sucipto,
Agus. 2011. Setudi Kelayakan Bisnis. Malang: UIN Maliki Press. Anoraga, Pandji.
2000. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rianka Cipta.
Suharismi.
2002. Teknologi Informasi. Jakarta: Ineka Cipta.
Terimakasih kak.. tulisannya sangat bermanfaat sekali..
BalasHapusMy blog
My Campus