Teori
himpunan bersifat sangat mendasar dalam matematika. Ia mendasari hampir semua cabang
ilmu hitung moderen. Berkenaan dengan sifat mendasarnya itu, maka pada bagian
buku ini terlebih dahulu dibahas hal ikhwal yang berhubungan dengan teori
himpunan (set theory).
Himpunan
adalah suatu kumpulan atau gugusan dari sejumlah obyek. Obyek-obyek yang
mengisi atau membentuk sebuah himpunan disebut aggota, atau elemen, atau unsur.
Obyek-obyek suatu himpunan sangat bervariasi; bisa berupa orang-orang tertentu,
hewan-hewan tertentu, tanam-tanaman tertentu, benda-benda tertentu, buku-buku
tertentu, angka-angka tertentu dan sebagainya.
OPERASI
HIMPUNAN : GABUNGAN, IRISAN, SELISIH DAN PELENGKAP
Gabungan
(union) dari himpunan A dan himpunan B, dituliskan dengan notasi A
B,
adalah
himpunan
yang beranggotakan obyek-obyek milik A atau obyek-obyekl milik B.
A
|
Irisan
(intersection)dari himpunan A dan B, dituliskan dengan notasi A
B
adalah himunan
yangberanggotakan
baik obyek milik A maupun obyek milik B; dengan perkataan lain,
beranggotakan
obyek-obyek yang dimiliki Adan B secara bersama.
A
|
Dalam hal A
B
=
, yakni jika A dan B tidak mempunyai satupun
anggota yang dimiliki
bersama, maka A dn B dikatakan
(disjoint).
Selisih himpunan A dan himpunan B,
dituliskan dengan notasi A – B atau A|B, adalah himpunan
yang beranggotakan obyek-obyek
milik A yang bukan obyek milik B
A
|
KAIDAH-KAIDAH
MATEMATIKA DALAM PENGOPERASIAN HIMPUNAN
Dalam
pengoperasian lebih lanjut teori himpunan, berlaku beberapa kaidah matematika
sebagaimana terinci di dalam daftar berikut:
Kaidah-kaidah Matematika dalam pengoperasian
Himpunan
|
Kaidah Idempoten
1a.
A
|
Kaidah Asosiatif
2a. (A
|
Kaidah Komutatif
3a.
A
|
Kaidah Distributif
4a. A
|
Kaidah Identitas
5a.
A
6a.
A
|
Kaidah
De Morgan
9a.
(A
|
0 komentar:
Posting Komentar